Beberapa waktu menjelang peringatan HUT kemerdekaan RI ke-69 kemarin, saya dan pemred sempat melakukan diskusi di kantor. Diskusi lumayan seru ini membahas seputar bahan berita untuk mengangkat kisah para veteran Kota Bukittinggi pada masa perang kemerdekaan. Walau sedikit meragukan apakah para veteran 45 ini masih ada yang hidup atau tidak, tetapi berita bertema veteran tetap dicanangkan. Maka sebelum tanggal 17 Agustus kami memulai observasi sosok tokoh pejuang di Kota Bukittinggi. Awalnya target utama adalah Markas Veteran Bukittinggi, yang berada di dekat RSI Yarsi. Namun ternyata bangunan Markas Veteran tersebut sudah dihancurkan, sayang sekali. Kemudian kami terus mengumpulkan informasi, dan didapatlah informasi Yayasan Veteran Cacat di daerah Tarok. Tak ingin menyia-nyiakan waktu, kami segera kesana. Setiba di sana, terdapat sebuah bangunan cukup besar milik yayasan. Saya langsung terkagum dengan bentuk bangunan tempat menampung para veteran yang cacat tersebut