Prompt #71: This Journey With You
“Tara.”
“Hm?”
“Aku mencintaimu.”
Tik... tak... tik...
Mata Tara terbuka. Bunyi lembut jam dinding mengembalikan
dirinya ke dunia. Kegelapan kamar memagutnya untuk tetap tenang walau
jantungnya memburu kencang. Setelah mengendalikan diri ia tolehkan wajah pada
pigura foto di atas meja di samping tempat tidur. Ia dapati sebuah senyum
memikat dari seorang gadis berwajah teduh dengan lesung pipit di pipi kiri dan
pipi kanan. Air muka Tara yang tegang menjadi damai melihat senyuman di pigura.
“Sara,” gumamnya tersenyum
***
Hari itu siang begitu cerah, matahari riang melecut bumi
dengan cahaya gemulai. Sebuah mobil kap terbuka melintas lurus di atas aspal
kusam menggaris panjang. Membawa dua anak manusia, lelaki dan gadis. Si lelaki
tampak tenang memegang setir, kemudian ia menatap si gadis di sampingnya sedang
menopang dagu dengan sebelah tangan pada sanding pintu mobil. Rambut si gadis
yang sebahu dan syal warna-warninya terombang-ambing di udara. Belaian angin
penuh kasih menerpa wajah putihnya. Si lelaki tersenyum.
“Sara,” kata si lelaki.
“Hm,” Sara menoleh.
“Lebih enak berdiri, lalu rentangkan tanganmu,” kata
Tara, si lelaki.
“Ide bagus,” jawab Sara. Langsung ia berganti posisi menegakkan
tubuh, lalu merentangkan tangannya.
Tara menginjak gas lebih dalam.
“Woohhhhoooo!!!” teriak Sara kencang. “ini baru namanya
petualangan!” ceracaunya di antara deru angin.
Langit biru laut dengan awan berarakan memayungi mereka
berdua. Bukit-bukit megah kebiruan menjadi latar belakang jalanan memanjang.
Rerumputan hijau mekar menari-nari di tepi jalan. Sepasang kekasih yang sedang
dibuai asmara seolah direstui alam.
“Tara.”
“Hm?”
“Aku mencintaimu.”
Tara memandang Sara syahdu. Matanya berbinar bergelora.
Kepulan asap yang menyeberangi jalan tampak tak jauh dari
mereka, mobil menembus kepulan asap dengan cepat. Dan kemudian...
Braakkkk!!!
Traashhh!!! Krossakk!
Tik... tak... tik...
Mata Tara kembali terbuka malam itu. Langsung kepalanya
bergerak ke pigura foto Sara.
“Sara,” bisiknya
pelan, “mimpi itu lagi. Dan ... aku juga selalu mencintaimu.”
sedih :'(
BalasHapuskadang hidup memberikan kita kenyataan seperti itu... hehe... *sotoy*
Hapus